1. Bakosurtanal
Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, terdapat banyak jawatan
pengukuran, yang kemudian dijadikan satu badan, disebut dengan Permante
Kaarterings-Commissie (Komisi Tetap untuk Pemetaan), pada tahun 1938. Kenyataannya, badan tersebut tidak dapat memenuhi harapan semula.
Melalui Gouvernements Besluit van 17 January 1948 (Keputusan Pemerintah
No. 3 tanggal 17 Januari 1948), komisi itu dibubarkan dan dibentuk Raad
en Directorium voor het Meet en Kaarteerwezen in Nederlands Indies
(Dewan dan Direktorium untuk Pengukuran dan Pemetaan Hindia Belanda).
Setelah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia tahun 1949,
pemerintah membubarkan Raad en Directorium voor het Meet en
Kaarteerwezwn (Peraturan Pemerintah nomor 71 tahun 1951), selanjutnya
membentuk Dewan dan Direktorium Pengukuran dan Penggambaran Peta. Badan
ini memiliki pola organisasi yang sama seperti bentukan Hindia Belanda.
Dewan bertugas membuat kebijakan dan pengambilan keputusan, sedangkan
pelaksananya adalah Direktorium.
Di lain pihak, dibentuk pula Panitia ‘Pembuatan Atlas Sumber-sumber
Kemakmuran Indonesia’, dengan tugas menunjang rencana pembangunan
nasional. Panitia ini berada di bawah Biro Ekonomi dan Keuangan -
Menteri Pertama. Pada tahun 1964, status Panitia Atlas ditingkatkan
menjadi Badan Atlas Nasional (Batnas), berdasarkan Keputusan Kabinet
Kerja No. Aa/D57/1964, yang ditandatangani oleh Wakil Perdana Menteri
II, Ir. Chaerul Saleh.
Kinerja Dewan dan Direktorium dinilai Presiden Soekarno, lamban dan
koordinasinya tidak berfungsi, hingga akhirnya dibubarkan dan dibentuk
organisasi berbentuk komando, yaitu Komando Survei dan Pemetaan Nasional
(Kosurtanal) serta Dewan Survei dan Pemetaan Nasional (Desurtanal),
melalui Keppres No. 263 tahun 1965 tanggal 2 September 1965.
Hingga peristiwa G-30-S/PKI 1965, Desurtanal dan Kosurtanal belum
bekerja sebagaimana mestinya. Maka secara khusus untuk survei dan
pemetaan nasional dibentuk organisasi baru yang disebut BAKOSURTANAL
(Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional).
BAKOSURTANAL dibentuk berdasar Keppres No. 63 tahun 1969 tanggal 17
Oktober 1969 (diperingati sebagai ulang tahun BAKOSURTANAL).
Pertimbangan pembentukan BAKOSURTANAL, yaitu:
- Perlu adanya koordinasi dalam kegiatan dan pelaksanaan tugas surta (survei dan pemetaan) sehingga dapat tercapai adanya effisiensi serta penghematan pengeluaran keuangan negara;
- Terkait dengan itu, dalam rangka penertiban aparatur pemerintahan, dipandang perlu untuk meninjau kembali kedudukan tugas dan fungsi badan-badan yang melakukan kegiatan surta untuk dipersatukan dalam suatu badan koordinasi surta nasional.
Dengan dibentuknya BAKOSURTANAL maka badan-badan yang masih ada
seperti Desurtanal serta Badan Atlas Nasional dibubarkan dan
fungsi-fungsi kedua badan tersebut ditampung BAKOSURTANAL.
Hingga kini BAKOSURTANAL telah dipimpin oleh 5 kepala (dulu ketua),
yaitu : Ir. Pranoto Asmoro (1969-1984), Prof. Dr. Ir. Jacub Rais, M.Sc.
(1984-1993), Dr. Ir. Paul Suharto (1993-1999), Prof. Dr. Ir. Joenil
Kahar (1999-2002), Ir. Rudolf Wennemar Matindas, M.Sc. (2002-2010), dan
Dr. Asep Karsidi, M.Sc. (2010-sekarang).
Di antara masa itu, badan koordinasi ini pernah berkantor di beberapa
tempat berbeda. Pada awalnya di Jalan Wahidin Sudirohusodo I/11, dan
Jalan Merdeka Selatan No. 11, pernah pula di Gondangdia, dan terakhir
(hingga sekarang) di Kompleks Cibinong Science Center.
"Data dan informasi geospasial terintegrasi secara nasional dan mudah diakses 2025"
Misi:
- Mewujudkan penyelenggaraan informasi geospasial yang tersandar;
- Membangun data dan informasi geospsial dasar dan informasi geospasial tematik sesuai kebutuhan nasional yang dapat dipertanggungjawabkan serta mudah diakses;
- Mewujudkan jaringan informasi geospasial antar simpul jaringan yang andal; dan
- Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, kualitas penelitian dan pengembangan dalam penyelenggaraan data dan informasi geospasial.
TELKOM R&D Center adalah merupakan unit bisnis Pendukung PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk yang secara struktural bertanggung jawab langsung kepada Direktur Network & Solution. Sejalan dengan perubahan pengorganisasian bisnis menuju pada model customer centric organization , fungsi riset dan pengembangan perusahaan lebih diberdayakan dan focus pada peran membangun kapabilitas perusahaan dalam mempersiapkan pengembangan service dan produk unggulan serta dapat mengantisipasi trend perkembangan bisnis yang berbasis teknologi informasi dan Komunikasi.
Visi :
"Menjadi sebuah R&D Telekomunikasi yang memiliki reputasi di Asia Pasifik tahun 2013"Mission :
- Melakukan inovasi, pengembangan dan menghasilkan produk dan layanan baru untuk meningkatkan nilai pada pelanggan.
- Menghasilkan hasil riset terbaik untuk meningkatkan nilai TELKOMGroup dengan berbasis pada standard internasional.
- Mendukung TELKOM Group dan pelanggan untuk pengembangan bisnis Infokom.
Indosat Mega Media (IndosatM2) sebuah perusahaan yang dimiliki
sepenuhnya oleh PT Indosat Tbk, penyelenggara jasa telekomunikasi
terkemuka di Indonesia, beroperasi secara penuh sejak tahun 2000 untuk
membangun dan menerapkan jasa dan produk berbasis IP, internet dan
multimedia di Indonesia.
IndosatM2 melayani empat segmen pelanggan: korporasi (besar, menengah,
dan kecil), pemerintah, institusi, residensial dan perorangan. Layanan
korporasi dan institusi meliputi jaringan Virtual Private Network (VPN),
sambungan langsung ke backbone internet internasional, serta penyedia
layanan multimedia.
Visi:
Menjadi perusahaan yang dominan dalam industri Consumer Broadband berbasis teknologi IP (Internet Protocol) dan layanan content serta multimedia di Indonesia.
Misi :
- Memberikan hasil terbaik bagi para stakeholder (pemegang saham, pelanggan, dan karyawan)
- Menyediakan layanan akses internet yang dapa diandalkan dan terjangkau untuk mendukung implementasi layanan Triple-Play di Indonesia
- Mendukung pengembangan jalur informasi dan ilmu pengetahuan di Indonesia melalui penyediaan koneksi internet
Empat sikap dasar yang melandasi pribadi dan sikap melayani dari seluruh karyawan IM2 untuk menuju Service Excellence adalah Committed, Clean, Care dan Respect atau disebut sebagai C3R1.
COMMITTED
Melakukan upaya terbaik dalam menyelesaikan setiap pekerjaan untuk mencapai tujuan.
Sikap Dasar:
Sikap dan tindakan setiap individu, tanpa terkecuali untuk melakukan upaya terbaik dalam mencapi tujuan atau komitmen yang telah disepakati.
Perilaku utama:
- Tepat waktu
- Tepat janji
- Taat aturan
- Berorientasi pada hasil optimal
- Upaya maksimal
- Mengutamakan kualitas terbaik
Berperilaku jujur, adil, penuh integritas dan menjaga kehormatan diri
Sikap Dasar:
Sikap dan tindakan setiap individu,tanpa kecuali didasarkan pada kejujuran, keadilan, obyektifitas dan tanpa ada konfilk kepentingan.
Perilaku Utama:
- Jujur dan dapat dipercaya
- Adil dan objektif
- Transparan dan bertanggung jawab
- Menjaga harga diri
- Meniadakan konflik atntara kepentingan pribadi dengan perusahaan
- Mengutamakan kepentingan perusahaan
Senantiasa mewujudkan sikap peduli baik ditempat kerja, lingkungan maupun masyarakat
Sikap dasar:
Sikap dan tindakan setiap individu, tanpa kecuali untuk selalu peduli, member perhatian, tanggap dan melayani.
Perlikau Utama:
- Membantu/Bekerjasama
- Mengingatkan
- Peduli
- Empati
- Tanggap terhadap kebutuhan pihak lain, eksternal dan internal
- Mengutamakan citra perusahaan dan kepuasan pihak lain
Sikap hormat dan menghargai setiap individu secara tulus
Sikap dasar:
Sikap dan tidakan setiap individu, tanpa kecuali untuk senantiasa hormat, memberikan apresiasi maupun koreksi (perbaikan) secara tepat dan sesuai.
Perilaku Utama:
- Menghormati setiap individu
- Mau mendengarkan pendapat orang lain
- Menghargai kontribusi setiap individu
- Menyampaikan penghargaan atau pujian secara memadai
- Menyampaikan teguran, ketidaksetujuan atau kekecewaan secara santun (tanpa "melecehkan")
IBM sebuah perusahaan besar yang mendunia, pernah mengalami masa-masa krisis. Dimana mereka hampir menuju kebangkrutan. Namun seorang penyelamat IBM bernama Louis V. Gerstner mampu membangkitkan kembali IBM menuju puncak kejayaannya lagi. Kita lihat secara ringkas perjalannya dibawah ini.
Profil IBM
- Berdiri tahun 1911, sebagai perusahaan CTR (Computing Tabulating Recording) yang merupakan merger dari 3 perusahaan.
- Tahun 1952, berekspansi secara international dengan slogan etika kerjanya “THINK”
- Tahun 1984, merupakan puncak kejayaan IBM
- Tahun 1991, IBM mulai mengalami kerugian
- Tahun 1994, IBM mulai bangkit di bawah kepemimpinan CEO Louis V Gerstner
- Pasar menjadi tenaga pendorong di balik apapun yang kita kerjakan
- Inti bisnis IBM adalah perusahaan teknologi yang memiliki komitmen tinggi terhadap mutu
- Ukuran utama dari sukses adalah kepuasan pelanggan dan nilai bagi pemegang saham
- Kita beroperasi sebagai organisasi entrepreneurial dengan birokrasi minimum dan senantiasa fokus pada produktivitas
- Kita tidak pernah kehilangan focus terhadap visi strategik
- Kita berpikir dan bertindak berdasarkan urgensi
- Karyawan yang hebat dan berdedikasi membuat semuanya terjadi, terutama bila mereka bekerja secara tim
- Kita sensitif terhadap kebutuhan karyawan dan komunitas di mana kita beroperasi.